CATHARINE NOVA

PERBANDINGAN KONSEP DIRI REMAJA OBESITAS YANG MENGALAMI POLA ASUH ORANG TUA YANG OTORITER, PERMISIF, DAN DEMOKRASI. Suatu studi pada SMU IPEKA Tomang
(Sri Tiatri, Psi. dan Drs Sjamsoeddin R. Endah)

Masa remaja merupakan masa sullit, karena pada masa tersebut remaja mulai mencari identitass dir dan pembentukan kepribadian mulai dibentuk pada saat ini.

Penelitiaan ini menfokuskan diri untuk melihaat konsep diri remaja obesitas. Banyak factor yang dapat membentuk konsep diri menjadi tidak baik. Dalam penelitian ini hanya ditekankan pada factor pola asuh orang tua. Jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan konsep diri pada remaja obesitas yang mmengalami pola asuh orang tua yang otoriter, permisif, dan demokrasi.

Pola asuh adalah perlakuan orang tua dalam rangka memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehaari-hari. Konsep diri dalam penelitian ini merupakan komposisi yang unik yang terdiri dari persepsi, sikap, pemikiran, dan perasaan individu tentang dirinya.

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 50 orang. Mereka sekolah di SMU IPEKA Tomang Jakarta Barat. Seluruh subjek diminta untuk mengisis kuesioner yang merupakan alat ukur dalam penelitian ini.

Alat ukur penelitian ini berupa kuesioner yang diolah dengan bantuan program SPSS for windows release 10.0. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik Anaysis od variance (Tes-F) dan Post hoc/Multiple comparisons.

Dengan uji F (one way analysis of variance) diperoleh haasil bahwa ada perbedaan konsep diri pada remaja obesitas yang mengalami pola asuh orang tua yang otoriter, permisif, dan demokrasi. Kemudian peneliti mengembangkan perhitungan untuk membandingkan masing-masing pola asuh orang tua dengan konsep diri melalui uji Post Hoc/Multiple Test. Daari hasil uji tersebutdiperoleh bahwa konsep diri remaja obesitas yang mengalami pola asuh orang tua yang demokrasi lebih tinggi dibandingkan dengan otoriter, konsep diri remaja obesitas yang mengalami pola asuh orang tua yang demokrasi lebih tinggi dibandingkan dengan permisif, dan tidak ada perbedaan konsep diri remaja obesitaas yang mengalami pola asuh orang tua yang otoriter dan permisif.

Hasil penelitian ini mengarah kepada orang tua untuk memperhatikan pola asuh yang diterapkan pada anaknya. Karena akan menghasilkan produk sikap, fisik, dan mental yang akhirnya menjadi kebiasaan atau perilaku sehari-hari. Dari berbagai kebiasaan dan perilaku di lingkungan keluarga ini akan tumbuh pula berbagai bentuk pola pikir yang mempengaruhi kehidupannya. Selain itu disarankan agar penelitian selanjutnya dapat melihat dari aspek-aspek psikologis lainnya dari remaja obesitas.