DENRICH SURYADI

GAMBARAN KONFLIK DAN REAKSI EMOSIONAL PEREMPUAN DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PERAN GANDANYA
(Monty P. Satiadarma, MS/AT, MCP/MFCC, Psi. dan Henny E. Wirawan, M.Hum., Psi.)

Dalam kehidupan masyarakat, perempuan diharapkan untuk menjadi seorang istri dan ibu yang baik bagi keluarganya. Kini perempuan memiliki kesempatan untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri mereka dengan bekerja sebagai perempuan karir. Penelitian ini menganalisis adanya gambaran konflik dan reaksi emosional perempuan yang memiliki peran ganda, sebagai seorang istri, ibu, dan perempuan karir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah depth interview. Jumlah subjek dalam penelitian ini 4 orang. Keempat subjek berusia 31-48 tahun, memiliki 2-3 anak, memiliki pengalam kerja selama 5-13 tahun. Wawancara pertama dan tambahan diadakan dalam jangka waktu dua setengah bulan, mulai dari 18 Mei 31 Juli 2001. Berdasarkan haasil penelitian, ditemukan bahwa keempat subjek mengalami konflik antar peran ketika menjalani peran ganda. Konflik juga muncul karena adanya kebutuhan untuk memiliki dan cinta dengan kebutuhan akan aktualisasi diri. Reaksi emosional yang mereka rasakan berupa kesedihan, kebingungan, kemarahan, dan keharuan. Mereka mengalami reaksi emosional dan perasaan yang sama mengenai kecemasan akan pengasuhan anak dan merasa bersalah akan ketidakhadiran mereka sebagai seorang istri/ibu.

Cara mereka dalam mengatasi konflik yang dihadapi adalah dengan menentukan prioritas peran gandanya. Keempat subjek dalam penelitian ini memilih untuk mefokuskan peran sebagai ibu rumah tangga (istri/ibu). Pertimbangan suami, anak-anak, dan orang tua juga turut mempengaruhi pengambilan keputusan paartisipan dalam menentukan prioritas peran gandanya.