|
||
Ditulis oleh: FINA FERONICHA KUMALA | ||
PERBANDINGAN TINGKAT KREATIVITAS VERBAL PADA MAHASISWA PSIKOLOGI YANG MENGALAMI POLA ASUH DEMOKRATIS, OTORITER, DAN PERMISIF. Suatu Studi Mengenai Pola Asuh Yang Diterapkan Orangtua Terhadap Tingkat Kreativitas Verbal Pada Mahasiswa Semester II Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Dibimbing oleh: Sri Tiatri, Psi dan Agoes Dariyo, Psi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kreativitas verbal pada mahasiswa psikologi yang mengalami pola asuh orang tua yang demokratis, otoriter, dan permisif. Penertian pola asuh orang tua adalah perlakuan orangtua dalam rangka memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari (Meichati, 1976). Pola asuh orang tua yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada tiga pola asuh orang tua yang diungkapkan Baumrind, yaitu pola asuh orang tua yang demokratis (authoritative), otoriter (authoritarian) dan permisif (permissive). Pada dasarnya setiap orang tua memiliki bakat kreatif. Bakat kreatif yang dimaksud di sini adalah kemampuan individu untuk menciptakan gagasan atau ide dan pemikiran lain dari yang ada. Bakat kreatif tidak selalu berhubungan dengan penciptaan karya-karya yang hanya dapat dilakukan oleh orang tertentu, namun dapat berwujud tingkah laku sederhana, seperti kemampuan individu melihat bermacam kemungkinan penyelesaian masalah, memberikan gagasan dan menyumbangkan suatu pemikiran (Utami Munandar, 1985). Ide atau buah pemikiran yang disampaikan merupakan kemampuan tersendiri berkaitan dengan penguasaan individu dalam hal kepercayaan diri, kontrol dan penggunaan bahasa yang disampaikan (Harapan, 1987). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner pola asuh orang tua yang diujicobakan pada tanggal 10 Mei 1999 yang terdiri dari 72 item pernyataan terhadap 68 mahasiswa. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan soft-ware SPSS release 9.0 for windows, diperoleh 33 item yang valid yang kemudian disebarkan kepada 40 mahasiswa psikologi sebagai sampel penelitian, dari hasil pengisian kuesioner pola asuh orang tua pada tanggal 4 Mei 1999 diperoleh pengelompokan pola asuh orang tua sebagai berikut; 26 orang atau 65% mengalami pola asuh orang tua yang demokratis, 6 orang atau 15% mengalami pola asuh orang tua yang otoriter dan 8 orang atau 29% mengalami pola asuh orang tua yang permisif. Selanjutnya dari sampel penelitian yang berjumlah 40 orang, dikenakan tes kreativitas verbal karya Utami Munandar, (1986). Dengan uji-f (one way analysis of variance) diperoleh hasil pada hipotesis pertama bahwa ada perbedaan tingkat kreativitas verbal pada mahasiswa psikologi yang mengalami pola asuh orang tua yang demokratis, otoriter dan permisif. Kemudin peneliti mengembangkan perhitungan untuk membandingkan masing-masing pola asuh orang tua dengan tes kreativitas verbal melalui uji Post Hoc/Multiple Comparisons Test yaitu LSD (Least Significant Difference). Dari hasil uji tersebut diperoleh hasil pada hipotesis kedua bahwa tingkat kreativitas verbal mahasiswa psikologi yang mengalami pola asuh orang tua yang demokratis lebih tinggi dibandingkan dengan otoriter. Selanjutnya untuk pengujian hipotesis ketiga diperoleh hasil bahwa tingkat kreativitas verbal mahasiswa psikologi dengan pola asuh orang tua yang demokratis lebih tinggi dibandingkan dengan permisif. Kemudian hipotesis keempat diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan pada tingkat kreativitas verbal mahasiswa psikologi yang mengalami pola asuh orang tua yang otoriter dan permisif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang diterapkan pada anaknya menghasilkan produk sikap, fisik dan mental yang akhirnya menjadi kebiasaan atau perilaku sehari-hari. Dari berbagai kebiasaan dan perilaku di lingkungan keluarga ini akan tumbuh pula berbagai bentuk pola pikir, kreasi dan daya cipta anak dalam kehidupannya (Harahap, 1987).
|
||
diedit: 2003-04-21 02:32:07 dan | artikel ini sudah dibaca 1624 kali. | ||
|