Anak dengan motivasi belajar yang tinggi adalahanak yang berusaha membuat aktivitas akademiknya menjadi lebih berarti dan bermakna serta berusaha untuk mengambil keuntungan dari aktivitas akademik tersebut. Peran orangtua dan peran guru adalah dua faktor penting dalam mengembangkan motivasi belajar anak. Ada tiga tujuan dalam penelitian ini, pertama adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi anak terhadap peran orangtua sengan motivasi belajarnya, kedua adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi anak terhadap peran guru dengan motivasi belajarnya, dan terakhir adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi anak terhadap peran orangtua dan peran guru dengan motivasi belajarnya, dan terakhir adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi anak terhadap peran orangtua dan peran guru sebagai motivator dalam belajarnya. Data dalam penelitian ini diperoleh dari 242 siswa dari dua Sekolah Dasar (SD Islam Al-Azhar Kemang & SD Islam Al-Azhar Kebayoran Lama) di Jakarta. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang berdasarkan metode Summated Rating Scale dari Likert. Analisa data dalam penelitian in diolah menggunakan rumus Pearson Product Moment dan rumus persamaan regresi dengan menggunakan bantuan SPSS versi 11,00. Hasil dari penelitian in menunjukkan adanya hubungan signifikan antara persepsi anak terhadap peran orangtua dengan motivasi belajar, rxy (242) = 0,914 p , 0,05 dan juga menunjukkan adanya hubungan signifikan antara persepsi anak terhadap peran guru dengan motivasi belajar, rxy (242) = 0,900 p , 0,05. Lebih lanjut penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara persepsi anak terhadap peran orangtua dan peran guru dengan motivasi belajar, Y = 64, 654 + 2, 353 X1 + 0,533 X2 p < 0,05