|
||
Ditulis oleh: MARCELLA | ||
PERBANDINGAN KEMAMPUAN MEMBINA INTIMATE RELATIONSHIP ANTARA DEWASA MUDA YANG PERNAH DENGAN YANG TIDAK PERNAH PACARAN PADA MASA REMAJA. Dibimbing oleh: Sri Tiatri, Psi. dan Dra Ninawati, MM.
Di zaman modern seperti sekarang masih banyak orangtua yang melarang anak remaja mereka berpacaran. Tidak hanya itu, diantara mereka bahkan membatasi pergaulan anak remaja mereka. Sementara itu, secara teoritis, pacaran merupakan salah satu bentuk realisasi dari tugas-tugas perkembangan remaja, seperti membentuk hubungan baru dan lebih matang dengan pasangan usia dari kedua jenis kelamin, mencapai suatu peran sosial jenis kelamin, sekaligus sikap untuk kehidupan perkawinan dan keluarga. Selain itu pengalaman pacaran dapat menambah pengetahuan tentang pribadi-pribadi yang akan dihadapi kelak di masa dewasa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah benar terdapat perbedaan kemampuan membina intimate relationship antara dewasa muda yang pernah dengan yang tidak pernah pacaran pada masa remaja, dan apakah terdapat korelasi antara kualitas pacaran pada masa remaja dengan kemampuan dewasa muda membina intimate relationship. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan studi perbandingan dan korelasi, bersifat kuantitatif, dan menggunakan teknik survai. Responden penelitian ini 65 orang pria dan wanita berusia dewasa muda (25-40 tahun) dan sudah menikah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Seluruh responden yang diambil adalah anggota sebuah organisasi keagamaan di Jakarta, yaitu Buddha Dharma Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan membina intimate relationship antara dewasa muda yang pernah dengan yang tidak pernah pacaran pada masa remaja, juga tidak ada terdapat korelasi antara kualitas pacaran pada masa remaja dengan kemampuan dewasa muda membina intimate relationship. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan dewasa muda membina intimate relationshihp tidak ditentukan oleh pernah atau tidaknya seseorang berpacaran pada masa remaja; banyaknya faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Disarankan bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian serupa ataupun lanjutan, agar lebih memperhitungkan variabel-variabel sekunder penelitian.
|
||
diedit: 2003-04-21 03:31:15 dan | artikel ini sudah dibaca 1182 kali. | ||
|