|
||
Ditulis oleh: WIWIK | ||
COPING STRES ANAK JALANAN LAKI-LAKI YANG MENGALAMI KEKERASAN FISIK. Dibimbing oleh: Dra Fransiska Iriani RD., M.si dan Dra Ninawati, MM.
Penelitian in bertujuan untuk mengetahui coping yang digunakan anak jalanan laki-laki dalam menanggulangi stress akibat kekerasan fisik. Di jalanan, anak jalanan sangat rawan menjadi korban tindak kekerasan dari berbagai pihak, tidak terkecuali aparat keamanan. Tindak kekerasan yang banyak dialami dan mudah diidentifikasi adalah kekerasan fisik, seperti pemukulan, pengeroyokan, dan tindakan lainnya yang tentunya membuat korban merasakan sakit ataupun luka. Tindakan kekerasan yang dinilai sebagai beban berat yang melebihi sumber daya dan mengancam well-beingnya akan membuat korban merasakan tertekan/stress. Untuk dapat mempertahankan hidupnya di jalanan, anak jalanan (korban) harus mengembangkan strategi dengan melakukan tindakan-tindakan penanggulangan terhadap masalah yang dihadapinya. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih enam bulan, dimulai dari tanggal 14 Juni 2004 sampai 22 September 2004. Teori coping yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembagian coping menurut Folkman, et al. (1986). Hasil penelitian dengan metode kualitatif terhadap 4 anak jalanan laki-laki yang berusia antara 10-18 tahun, menunjukkan adanya kecenderungan anak jalanan mengatasi stress akibat kekerasan fisik dengan mencari dukungan orang lain (seeking social support), menggunakan lem atau melarikan diri dari masalah (escape-avoidance), memberikan perlawanan (confrontive coping), dan bersikap pasrah (distancing)
|
||
diedit: 2005-06-02 04:02:05 dan | artikel ini sudah dibaca 139 kali. | ||
|