Kata Kunci
 

Ditulis oleh: SALLY ANGELINA TJOEA

PERBEDAAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP KEGIATAN BODY PIERCING. Studi pada pelajar SMA Nasional Plus di daerah Kemayoran
Dibimbing oleh: P. Tommy Y.S. Suyasa, M.Si, Psi & Vonny Djoenaina, Psi.

Body piercing adalah kegiatan melubangi bagian-bagian tubuh dan pemakaian aksesoris (perhiasan) pada lubang tersebut. Kegiatan tersebut umumnya terkait dengan sejumlah komplikasi yang kurang dianggap serius oleh remaja. Selain itu, masyarakat masih memiliki kecenderungan untuk memandang kegiatan body piercing sebagai suatu kegiatan yang negatif, sehingga dilarang di beberapa negara. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbedaan persepsi terhadap kegiatan body piercing, antara remaja yang melakukan kegiatan body piercing dan remaja yang tidak melakukan kegiatan body piercing. Penelitian dilakukan di sejumlah SMA nasional plus di daerah Kemayoran pada bulan September-Oktober 2005. Subyek adalah pelajar SMA nasional plus yang berjumlah 413 orang, dengan 204 subyek tidak memiliki body piercing, dan 209 subyek lainnya melakukan kegiatan body piercing. Berdasarkan perhitungan discriminant analysis, diketahui bahwa ada 6 hal yang membedakan persepsi kedua kelompok tersebut secara signifikan, yakni(a)cerminan keterpelajaran seseorang,(b)kaitan dengan tubuh,(c)penilaian baik-tidak baik,(d)kesan keren yang terkait dengan kegiatan body piercing tersebut,(e)lazimnya kegiatan body piercing, dan(f)kesan nakal.
diedit: 2005-09-18 21:51:18 dan | artikel ini sudah dibaca 58 kali.
(c) 2003 Webmaster F.Psi Untar
[email protected]