|
||
Ditulis oleh: MEYWIWATI | ||
UPAYA ORANG TUA MEMBIMBING ANAK AUTISTIK AGAR DAPAT MENGEMBANGKAN DIRI SECARA OPTIMAL. Dibimbing oleh: Zamralita, Psi dan Sri Tiatri, Psi.
Setiap orang tua mengharapkan putra/putri mereka dapat mengembangkan diri secara optimal. Namun hal itu tidak mudah, karena anak penyandang autistik mengalami gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Penelitian ini bertujuan menjawab upaya yang dilakukan orang tua dalam membimbing anak autistik agar dapat mengembangkan diri secara optimal, artinya pengembangkan kemampuan anak sesuai dengan kapasitasnya. Teori yang digunakan adalah teori motivasi, khususnya teori harapan. Dalam teori harapan dikatakan bahwa motivasi tidak didorong dari dalam oleh berbagai keinginan, tetapi ditarik dari luar oleh harapan-harapan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam. Responden dalam peneltian ini berjumlah empat orang, semuanya perempuan yang memiliki anak autistik dengan rentang usia 4-7 tahun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah upaya yang dilakukan responden dalam bimbingan anak autistik agar dapat mengembangkan diri secara optimal ditarik oleh harapan agar anak mereka mampu berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan berperilaku sewajarnya agar dapat diterima oleh masyarakat. Untuk mencapai harapan yang diinginkan maka orang tua melakukan berbagai upaya dan bekerja keras yang didasari oleh keyakinan bahwa yang dilakukan akan mencapai hasil yang diinginkan. Adapun upaya yang dilakukan orang tua dalam membimbing anak autistik agar dapat mengembangkan diri secara optimal antara lain mencari informasi melalui seminar, buku-buku, dan internet, serta memberikan terapi untuk mengembangkan kemampuan kognitif, interaksi sosial, motorik, dan komunikasi. Dari hasil penelitian, disarankan bagi orang tua untuk terus berupaya mengembangkan kemampuan anak agar anak dapat mengembangkan diri secara optimal dengan mencari informasi melalui orang tua yang telah berhasil mengembangkan kemampuan anak autistiknya, seminar, buku-buku, atau internet.
|
||
diedit: 2003-04-21 04:20:54 dan | artikel ini sudah dibaca 813 kali. | ||
|