Dewasa ini pergaulan bebas di kalangan remaja sering membawa dampak hubungan interpersonal yang kurang sehat. Banyak remaja telah melakukan hubungan seksual pranikah sekedar untuk membuktikan rasa cinta mereka pada pasangannya. Kondisi in acapkali meresahkan para orangtua, khususnya para ibu yang merasa bertanggung jawab atas perkembangan anak-anak mereka. Bagi ibu bekerja dan harus membagi perhatian pembinaan anak-anak mereka dengan kegiatan kerja masalah ini bisa menjadi lebih serius. Keterbatasan interaksi ibu dan anak karena ibu bekerja mengurangi peluang pengawasan ibu terhadap anaknya. Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya perbedaan kecemasan ibu yang bekerja dan ibu yang tidak bekerja atas perkembangan anak-anak gadis mereka. Subjek penelitian melibatkan 70 orang yang meliputi 35 orang ibu bekerja dan 35 orang ibu yang tidak bekerja. Subjek penelitian ibu bekerja adalah karyawan kantor walikota Jakarta Pusat sedangkan ibu tidak bekerja adalah para ibu yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat, kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres. Alat ukur penelitian adalah kuesioner yang diolah dengan bantuan program komputer SPSS for Windows release 10.00. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik uji t (t-test). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kecemasan antara ibu yang bekerja dengan ibu yang tidak bekerja. Berbagai alasan yang mempengaruhi hasil penelitian diutarakan dalam diskusi.