Kata Kunci
 

Ditulis oleh: VARIALENA

DINAMIKA EMOSIONAL DAN PROSES PENYESUAIAN DIRI PEREMPUAN YANG BERCERAI KARENA PENGANIAYAAN SUAMI.
Dibimbing oleh: Monty P. Satiadarma, MS/AT, MCP/MFCC, Psi dan Henny E. Wirawan M. Hum., Psi.

Sejumlah penelitian mengemukakan bahwa para perempuan yang bercerai karena tindak kekerasan suami akan mengalami masalah psikologis atau masalah emosional yang terkait dengan pola pengasuhan anak, pelaksanaan tugas rumah tangga, masalah keuangan, social serta seksual. Penelitian lain mengemukakan bahwa para perempuan tersebut mulai berusaha menyesuaikan diri setelah perceraian; akan tetapi sejumlah pakar lainnya mengatakan bahwa mereka sesungguhnya sudah mempersiapkan diri jauh sebelum bercerai, yaitu pada masa hidup berpisah menjelang perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika emosional para perempuan korban kekerasan rumah tangga yang kemudian bercerai. Empat orang perempuan berpartisipasi dalam penelitian yang menggunakan metode kualitatif ini. Rentang usia mereka berkisar antara 27-40 tahun. Pengumpulan data dilakukan melalui interview mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka merasa sedih dan kecewa karena harus mengakhiri pernikahan mereka dengan perceraian. Mereka tertekan, takut sekaligus juga marah akibat penganiayaan yang dilakukan oleh suami mereka. Namun mereka juga mengalami perasaan kehilangan serta kesepian akibat perceraian. Mereka juga melaporkan bahwa mereka mengalami masalah dalam pengasuhan anak, menata keuangan, dan membina hubungan sosial; akan tetapi mereka tidak menghadapi masalah dalam pelaksanaan tugas rumah tangga sehari-hari dan dalam masalah mengendalikan kebutuhan seksual. Pada umumnya mereka membutuhkan masa penyesuaian diri selama satu sampai dua tahun, namun subjek yang hingga penelitian ini tengah berlangsung masih di dalam proses penyesuaian dirinya akibat perceraian serta penganiayaan.
diedit: 2003-04-21 21:04:52 dan | artikel ini sudah dibaca 467 kali.
(c) 2003 Webmaster F.Psi Untar
[email protected]