Gender identity disorders (GIG) adalah salah satu bentuk gangguan psikologis yang dialami seseorang, ditandai dengan rasa tidak nyaman memiliki gender mereka sendiri dan berkeinginan untuk mengubahnya dengan gender yang berlawanan. Anak laki-laki memiliki preokupasi terhadap peran perempuan, dan dalam beberapa kasus mereka bahkan membenci alat kelamin mereka sendiri serta ingin menggantinya dengan alat kelamin perempuan. Anak perempuan cenderung bersikap negatif terhadap peran perempuan. Sebaliknya, mereka cenderung memiliki peran laki-laki dengan berpakaian sebagai laki-laki, sehingga banyak orang cenderung menduga mereka adalah laki-laki. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran dinamika psikologis yang mereka alami dengan asumsi mereka pernah atau masih mengalami konflik akibat kondisi tersebut. Teori konflik dari Kurt Lewin, teori diskrepansi sosial, serta teori dari Lazarus dan Folkman tentang stress dan coping merupakan landasan acuan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Lima orang subjek dengan rentang usia 25-40 tahun berpartisipasi di dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka mengalami bentuk konflik yang serupa yaitu konflik mendekat-menjauh dan konflik menjauh-menjauh. Masing-masing individu memiliki metode unik untuk mengatasi permasalahan mereka.