HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONFORMITAS PADA REMAJA. Suatu Studi Pada Pelajar SMUK IPEKA Tomang, Jakarta Barat
Dra. Fransisca Iriani RD., M.Si dan Drs. Sjamsoeddin R. Edah.
Masa remaja, merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa dengan periode peralihan dari usia 15 sampai 19 tahun, dan mengalami perubahan baik fisik, kognitif, maupun sosial. Harga diri adalah penilaian atau evaluasi seseorang terhadap diri sendiri, secara positif atau negatif. Remaja cenderung tidak ingin berbeda dengan teman-temannya atau kelompoknya. Sehingga remaja cenderung berperilaku konformitas. Konformitas adalah suatu keinginan atau dorongan untuk menyerahkan pada tekanan kelompok walaupun tidak ada permintaan langsung untuk mengikuti apa yang telah dibuat oleh kelompok tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah benar ada hubungan antara harga diri dengan perilaku konformitas pada remaja (suatu studi pada pelajar SMUK IPEKA Tomang, Jakarta Barat). Subyek dalam penelitian ini berjumlah 70 pelajar yang bersekolah di SMUK IPEKA Tomang, Jakarta Barat. Alat ukur penelitian berupa kuesioner yang diolah dengan bantuan komputer SPSS for windows 10,0 Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik Pearson Product Moment Correlation. Pada pengujian hipotesis keduanya ditemukan adanya korelasi positif antar harga diri dengan perilaku konformitas pada remaja. Angka korelasi ( r ) +0,363. Maka dapat disimpulkan, bahwa harga diri berhubungan dengan perilaku konformitas pada remaja.
|