MEMELIHARA ANJING SEBAGAI SARANA UNTUK MENGATASI KESEPIAN PADA LANSIA.
Monty P. Satiadarma, MS/AT, MCP/MFCC Psi. & Imam Setiadi Arif, Psi
Periode lanjut usia adalah periode yang rentan mengalami kesepian. Kehilangan Pasangan, berpisah dengna anak-anak yang semakin dewasa, kehilangan relasi dengan teman sebaya merupakan faktor yang dapat menyebabkan perasaan kesepian bagi lansia. Salah satu cara untuk mengatasi kesepian adalah dengan membangun makna dan aktivitas pertemanan yang akrab. Memelihara hewan perliharaan terutama anjing, dapat menghadirkan suasana persahabatan. Bagi pemiliknya, anjing sebagai hewan pemerikan persahabatan, kesetiaan, kasih saying, rasa aman atau perlindungan, relaksasi, dan penerimaan yang utuh tanpa membeda-bedakan karakteristik fisik seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menetahui bagaimana para lansia mengatasi kesepian mereka dengan cara memelihara anjing. Teori yang digunakan adalah teori kesepian Peplau dan Pelman, sindrom sarang hampa, teori kebutuhan Murray. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam. Subjek penelitian yang berpartisipasi dalam penelitian berjumlah 4 (empat) orang lansia yang hidup sendiri tanpa anggota keluarga dan telah memelihara anjing minimal 2-3 tahun. Proses pengumpulan data dilakukan dalam rentang waktu antara Juni hingga September 2004. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas dan relasi yang akrab atau erat dengan anjing sebagai hewan peliharan dapat membantu keempat subjek mengatasi kesepian. Mereka menjadikan anjing peliharaan sebagai teman, membelainya, mengajak bicara, dan tidur bersama dengannya
|