COPING TERHADAP POSTPARTUM BLUES PASCASALIN.
Henny E. Wirawan, M.Hum, Psi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mendalam tentang coping yang dilakukan perempuan primipara terhadap postpartum blus yang dialaminya pascasalin pertama. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, dalam rentang waktu antara tanggal 23 Juni 2004 sampai dengan tanggal 8 November 2004, terhadap 5 perempuan primipara yang mengalami postpartum blues. Postpartum blues ditandai dengan gejala-gejala seperti perasaan sedih, mudah menangis, mudah tersinggung, perasaan cemas, labilitas perasaan, gangguan tidur, dan gangguan nafsu makan. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya postpartum blues adalah karakteristik ibu (usia, paritas, pendidikan, keraguan menjalani kehamilan, riwayat obstetric sebelumnya, dan citra diri yang negative), kurangnya dukungan social, pengalaman selama persalinan, kepulangan dari rumah sakit, dan perilaku anak. Dampak postpartum blues dirasakan para subjek pada aspek perawatan bayi, pertumbuhan dan perkembangan anak, perubahan pengertian tentang kehidupan sebagai ibu, dan kehidupan perkawinan (berupa konflik tentang peran suami). Berbagai macam strategi coping ditempuh oleh para subjek untuk mengatasi postpartum blues, antara lain confrontative coping, planful problem-solving, seeking social support, self –control, escape-avoidance, positive reappraisal, dan distancing.
|