Abstrak Penelitian Perorangan Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanagara

Selama berabad lamanya, para praktisi bidang pendidikan telah mencoba untuk memahami kecerdasan manusia. Konsep Intelligence Quotient (IQ), kecerdasan majemuk, dan kecerdasan emosional merupakan teori-teori kecerdasan yang terkenal di abad ini, Pada tahun 1997. Stoltz mempublikasikan teori baru tentang inteligensi, yaitu teori adversity intelligence. Adversity intelligence adalah kecerdasan seseorang dalam menghadapi situasi-situasi masalah atau kemalangan dalam kehidupan. Penelitian ini diadakan untuk memahami hubungan antara adversity intelligence dengan kecerdasan antar pribadi, hubungan antara adversity intelligence dengan kepribadian tipe A, pada dosen di Universitas Tarumanagara. Kecerdasan antarpribadi adalah kemampuan untuk membedakan dan memahami perasaan, temperamen, motivasi, dan hasrat orang lain. Kepribadian tipe A adalah kepribadian yang ditandai dengan karakteristik orientasi prestasi yang kompetitif, terburu-buru, kemarahan dan sikap bermusuhan. Subjek penelitian ini adalah dosen Universitas Tarumanagara Jakarta, tahun akademik 1999/2000. Alasan pemilihan dosen sebagai subjek adalah karena dugaan bahwa dosen adalah individu yang menghadapi banyak masalah dalam pekerjaannya di bidang akademik. Hasil penelitian ini akan memberikan pemahaman kepada para praktisi Pendidikan Tinggi perihal adversity intelligence, kecerdasan antarpribadi, dan kepribadian tipe A, dan menerapkannya pada metode mengajar yang berhasil. Hubungan antara adversity intelligence dengan kecerdasan antarpribadi sebesar +.2547 dan bermakna. Dosen yang memiliki tingkat adversity intelligence tinggi, tidak selalu memiliki kecerdasan antarpribadi yang tinggi. Hubungan antara adversity intelligence dengan tipe kepribadian A sebesar +.0144 dan tidak bermaknda. Dosen yang berkepribadian tipe A tidak selalu memiliki adversity intelligence yang tinggi.