ABSTRAK PENELITIAN
 
Kata Kunci
 

JUNETTY HALIM:

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN HARGA DIRI DENGAN LEVEL STRES INDIVIDU PADA MASA MENOPAUSE.
Henny E. Wirawan, M. Hum., Psi. dan Martha J.W. Setiawati, Psi.

Pada periode menopause, banyak muncul perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikis. Perubahan tersebut merupakan pemicu stres yang potensial dalam meningkatkan level stres individu pda masa menopause. Namun, pada kenyataannya tidak semua perempuan yang telah mengalami menopause akan memiliki level stres yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa stres tidak semata-mata disebabkan oleh stressor, tetapi juga dipengaruhi oleh persepsi individu terhadap stressor. Ada banyak faktor yang mempengaruhi persepsi individu terhadap stressor. Penelitian ini mencoba memfokuskan pada dua faktor di antaranya, yaitu religiuitas dan harga diri (self-esteem). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara masing-masing faktor tersebut dengan level stres individu, dan sejauh mana peranan kedua faktor tersebut dalam meramalkan level stres individu pada masa menopause. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan religiusitas adalah kadar keterikatan religius individu terhadap agama yang dianutnya, yang meliputi lima dimensi, yaitu: dimensi ideologis (the ideological dimensions), dimensi ritualistik (the ritualistic dimensions), dimensi pengalaman (the experiential dimensions) dimensi intelektual (the intellectual dimensions), dan dimensi konsekuensi (the consequential dimensions). Dalam penelitian ini, agama yang dimaksud adalah agama Kristen Protestan. Sementara itu, yang dimaksud dengan harga diri adalah evaluasi yang dibuat individu yang berhubungan dengan penghargaan terhadap dirinya sendiri, di mana evaluasi tersebut dipengaruhi oleh empat aspek: yaitu penerimaan-penghinaan diri, kepemimpinan-popularitas, orangtua-keluarga, dan keterbukaan-kecemasan. Subjek dalam penelitian ini adalah 50 perempuan usia menopause yang merupakan jemaat lima GKI yang masing-masing mewakili lima wilayah Jakarta. Seluruh subjek diminta untuk mengisi kuesioer, yang merupakan alat ukur dari ketiga variabel tersebut di atas. Melalui pengolahan Pearson’s Product Moment Correlation diperoleh korelasi negatif yang cukup signifika antara tingkat religiusitas dan level stres (r = -0,485; p = 0,01) dan antara tingkat harga diri dengan level stres (r = -0,553; p = 0,01). Seangkan melalui pengolahan multiple regression analysis, diperoleh hasil bahwa secara bersama-sama tingkat religiusitas dan tingkat harga diri cukup signifikan untuk meramalkan level stres individu pada masa menopause (R = 0,478; p = 0,00). Dari hasil perhitungan R diketahui bahwa 47,8% level stres individu dapat diramalkan oleh kedua faktor tersebut, dengan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 124,724 + (-826x1)+(-1,620x2) Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara masing-masing religius dan harga diri dengan level stres individu pada masa menopause. Kedua faktor tersebut secara signifikan mampu meramalkan level stres individu pada masa menopause. Oleh karena itu, peningkatan kehidupan religius dan pembentukan harga diri yang positif merupakan upaya yang positif untuk dapat menghadapi stressor yang muncul pada masa menopause
diedit: 2003-04-21 04:06:34 dan | artikel ini sudah dibaca 2315 kali.
(c) 2003 Webmaster F.Psi Untar
 
©

2004 Departement of Psychology
Tarumanagara University, All Rights Reserved

| Home | | Magister | PBKP |