DIMENSI ORIENTASI RELIGIUS DAN GEJALA DEPRESI PADA REMAJA AKHIR BERAGAMA KRISTEN PROTESTAN.
Henny E. Wirawan, M. Hum, Psi. dan Ir. Deddy K Halim, MM., Ph.D
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi orientasi religius dengan gejala depresi pada remaja akhir beragama Kristen Protesten. Orientasireligius terdiri dari dimensi instrinsik dan dimensi ekstrinsik. Gejala depresi merupakan keluhan atau pengalaman akan simptom-simptom depresi. Subjek penelitian berjumlah 32 orang, berasal dari SMUK K.K di Jakarta Barat dan SMUK X2 di Jakarta Pusat. Subjek berusia 15-18 tahun. Data diambil menggunakan kuesioner. Untuk dimensi instrinsik didapatkan r(30) = 0,305, ρ > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan antara orientasi religius intrinsic dengan gejala depresi. Untuk dimensi ekstrinsik didapatkan r(30) = - 0,130, ρ > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan orientasi religius ekstrinsik dengan gejala depresi. Dengan perkataan lain, tidak ada hubungan antara dimensi orientasi religius dengan gejala depresi pada remaja akhir yang beragama Kristen Protestan.
|