PENYESUAIAN DIRI IBU YANG MEMILIKI ANAK TUNARUNGU.
Dr Seto Mulyadi dan Zamralita, Psi.
Memiliki anak tunarungu dalam keluarga merupakan hal yang sulit bagi ibu, terutama bila ibu tidak dapat menerima dan menyesuiakan diri terhadap kondisi anaknya. Penelitian ini berusaha mempelajari penyesuaian diri ibu yang memiliki anak tunarungu. Teori yang digunakan ada dua yaitu, pertama teori bertahap dari Opihory dan Peters mengenai reaksi emosional yang dialami ibu yang memiliki anak tunarungu, tahapan-tahapannya adalah Shock dan Denial (penyangkalan), Anger (kemarahan), Bargaining (tawar-menawar), Depression (depresi) dan Acceptance (penerimaan). Kedua, teori yang dikemukanan oleh Kurdek yaitu teori Bronfenbrenner mengenai penyesuaian diri ibu yang memiliki anak tunarungu. Lima konteks yang mempenmgaruhi penyesuaian diri tersebut adalah sistem Ontogenik (The Ontogenic System) adalah penyesuaian diri ibu dengan keluarga inti, Sistem Ekso (The Exosystem) adalah penyesuaian diri ibu dengan lingkungan sosial yang berada di luar keluarga inti, Sistem Meso (the Mesosystem) adalah penyesuain ibu dengan pihak sekolah dan Sistem Makro (The Macrosystem) adalah penyesuaian diri ibu dengan budaya dan nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara melakukan depth interview pada responden untuk mengetahui penyesuaian diri ibu yang memiliki anak tunarungu berusia dibawah 4 tahun. Wawancara dilaksanakan antara tanggal 11 Januari 2001 sampai 5 Februari 2001. Di sekolah Taman Latihan Santi Rama. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: tidak semua ibu melalui kelima tahapan emosional, dikarenakan responden memiliki tingkat religius yang tinggi, sehingga dalam waktu yang relatif singkat mereka dapat mencapai tahap penerimaan dengan berserah diri pada Tuhan. Sedangkan dalam proses penyesuaian diri yang dihubungkan dengan konteks sosial, hanya satu responden saja yang awalnya mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya, tetapi secara umum semua responden dapat menyesuaikan diri dengan baik, walaupun awalnya mendapatkan kesulitan. Saran untuk penelitian ini adalah agar dapat digali lagi lebih lanjut mengenai proses penyesuian diri ibu hingga anaknya dewasa. Bagi ibu yang memiliki anak tunarungu disarankan untuk dapat menerima kehadirannya di dalam keluarga serta menjalin hubungan dengan pihak sekolah agar dapat mengatasi kesulitan dalam menangani anak tunarungu.
|