HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN SELF EFFICACY DENGAN TINGKAT STRES PADA WANITA YANG BERPERAN GANDA. Studi pada Universitas Tarumanagara di Jakarta
Zamralita, Psi dan P. Tommy Yudha S., M.Si.
Masalah posisi dan peranan wanita dalam lingkungan kerja dan keluarga semakin banyak mendapat perhatian, baik di dalam negeri maupun di dunia international. Peran ganda yang dijalankan wanita baik sebagai wanita karier maupun ibu rumah tangga dapat menimbulkan konflik baik konflik intrapersonal maupun konflik interpersonal. Konflik yang berkepanjangan dapat menyebabkab timbulnya respon fisiologis, psikologis dan tingkah laku sebagai bentuk adaptasi dan penyesuaian diri terhadap kondisi yang dipersepsikan mengancam. Munculnya respon-respon fisiologis, psikologis dan tingkah laku sebagai bentuk adaptasi terhadap suatu kondisi yang mengancam disebut stres. Penelitian ini memfokuskan untuk meneliti tingkat stres yang dialami oleh wanita yang berperan ganda. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat stres wanita yang berperan ganda. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat stres wanita yang berperan ganda, antara lain: masyarakat, self efficacy, self esteem, dan sebagainya. Namun dalam penelitian ini hanya difokuskan dukungan suami dan self efficacy. Jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dan self efficacy dengan tingkat stres wanita yang berperan ganda. Dukungan suami adalah kehadiran suami baik secara fisik maupun psikis, yaitu dengan mencurahkan segenap hati, perasaan, dan pikiran dengan jujur. Dengan adanya dukungan suami, istri akan merasa dicintai, diperhatikan, dan dihargai. Self efficacy adalah keyakinan atau penilaian subjektif seorang wanita yang berperan ganda atas kemampuan dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dan mengatasi atau melewati suatu rintangan tertentu, sehubungan dengan peran yang dijalaninya. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 18 orang. Subjek bekerja pada Universitas Tarumanagara, Jakarta. Dalam penelitian ini terdapat 3 alat ukur yang berupa kuesioner. Semua subjek diminta untu mengisi kuesioner penelitian, dimana pernyataan-pernyataan kuesioner ini memiliki jawaban dalam dalam skala interval (SS-S-K-J-TP). Data yang diperoleh dari penelitian ini diolah dengan bantuan program komputer SPSS for windows realese 10.0. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson, Melalui teknik korelasi Pearson ditemukan bahwa antara dukungan suami dengan tingkat stres pada wanita yang berperan ganda terdapat korelasi yang negatif. Angka korelasi (r) adalah –0,233. Pada pengujian hipotesis kedua juga ditemukan adanya korelasi yang negatif antara self efficacy dengan tingkat stres pada wanita yang berperan ganda. Angka korelasinya (r) adalah –0.270. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang negatif antara dukungan suami dan self efficacy dengan tingkat stres pada wanita yang berperan ganda.
|