ABSTRAK PENELITIAN
 
Kata Kunci
 

SURYANTI:

PERILAKU PENANGGULANGAN STRES PADA PENYANDANG SYSTEMATIC LUPUS ERYTHEMATOSUS.
Monty P. Satiadarma, MS/AT, MCP/MFCC, Psi., dan Henny E. Wirawan, M.Hum., Psi.

Masalah stres pada penyandang lupus tampaknya belum terlalu popular untuk diangkat ke permukaan, padahal stres merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi episode kekambuhan dan peredaran para penyandang lupus. Penelitian ini berusaha untuk menjawab permasalahan: bagaimana perilaku penanggulangan stres pada penyandang lupus? Untuk menjawab permasalahan tersebut, digunakan teori yang membahas tentang penanggulangan terhadap stres yaitu penanggulangan terpusat pada emosi (emotion focused coping) dan penanggulangan terpusat pada emosi (emotion focused coping) yang dikemukakan oleh Lazarus. Subyek penelitian adalah perempuan yang menyandang penyakit lupus berusia antara 20 hingga 35 tahun. Penelitian dilakukan dalam rentang waktu satu minggu antara tanggal 9 November 2001 sampai dengan tanggal 17 November 2001. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini adalah keempat subyek penelitian melakukan penanggulangan stres berdasarkan masalah yang dihadapinya. Subyek melakukan penanggulangan terpusat pada masalah (problem focused coping) untuk mencari informasi mengenai penyakit lupus dan berbagai cara untuk mengatasi efek samping dari pengobatan yang dilakukan. Akan tetapi, pada umumnya, keempat subyek lebih sering melakukan penanggulangan terpusat pada emosi (emotion focused coping) untuk menghadapi situasi yang dinilainya kurang atau tidak dapat ditangani, karena penyandang lupus mempunyai keterbatasan dalam melakukan aktivitas. Tiga dari keempat subyek mencoba mencari hikmah dari lupus yang disandangnya. Mereka berusaha untuk berpikir positif dengan bersyukur bahwa kondisi mereka lebih baik daripada orang lain yang menderita penyakit lebih parah. Disamping itu, subyek menjadi lebih sering berdoa dan beribadah, karena hal itu dapat membuat subyek merasa lebih tenang dan dapat menerima keadaan selama menyandang lupus.
diedit: 2003-04-21 22:38:37 dan | artikel ini sudah dibaca 861 kali.
(c) 2003 Webmaster F.Psi Untar
 
©

2004 Departement of Psychology
Tarumanagara University, All Rights Reserved

| Home | | Magister | PBKP |