Salam Bahagia !
Bersyukurlah karena kita masih bisa mensyukuri hidup ini. Kalaupun ada di antara kita yang kurang puas dengan apa yang belum kita terima, mungkin sebaiknya kita mensyukuri terlebih dahulu atas apa yang telah kita terima. Manusia mana pula yang merasa dirinya telah memiliki segalanya demikian sempurnanya sehingga tak lagi memiliki kebutuhan? Ketidaksempurnaan adalah hakikat manusia yang senantiasa rindu akan kesempurnaan. Murray juga menjelaskan bahwa perilaku manusia senantiasa dilandasi oleh adanya kebutuhan, dan kebutuhan manusia dipengaruhi oleh kondisi dan situasi yang dihadapi oleh manusia yang bersangkutan.
Tidaklah keliru jika kita berupaya mencari kesempurnaan, tidak pula keliru jika kita berperilaku karena didorong oleh berbagai kebutuhan, tetapi kiranya tak pula keliru jika kita menyadari adanya keterbatasan, ketidaksempurnaan dan perlunya kesabaran, ketekunan, serta keuletan untuk mencapai sesuatu yang kita idamkan. Kemampuan kita terbatas, dan kita tak sempurna; demikian pula halnya orang lain. Seringkali kita perlu bersabar hati, tekun dalam bekerja dan ulet dalam berusaha. Kalau saja kita mampu menyadari keterbatasan dan ketidaksempurnaan diri seperti halnya keterbatasan dan ketidaksempurnaan orang lain; kalau saja kita mampu lebih bersabar hati, tekun bekerja dan ulet berusaha, mungkin kita bisa lebih mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh semesta kepada diri kita yang masih mampu hidup dengan lebih layak daripada orang lain.
Fakultas Psikologi Untar sangat menyadari akan keterbatasan dan ketidaksempurnaan diri, dan ingin lebih bersabar, ingin lebih tekun dan ulet guna lebih mampu mensyukuri apa yang telah dicapai saat ini. Kami sangat waspada dengan keterbatasan kami, dan kami menyadari bahwa kami bekerja bukan tanpa cela. Karena itulah kami ingin berusaha untuk bisa berbuat yang lebih baik lagi bagi diri kami sendiri dan bagi orang lain. Kami ingin berusaha memulainya dengan menuntut diri kami sendiri untuk berbuat lebih baik daripada menuntut orang lain untuk berbuat yang terbaik sementara kami sendiri masih bergelut untuk bisa menjadi yang terbaik. Untuk itulah dengan segala keterbatasan dan ketidaksempurnaan yang ada, kami berupaya untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mudah-mudahan bisa membuat diri kami lebih baik.
Awal Desember 2003 yang lalu kami menyelenggarakan ceramah manajemen amarah, dan pertengahan Desember 2003 kami memprakarsai pembentukan ikatan psikoterapi Indonesia. Kami berharap ceramah yang kami selenggarakan dapat memberi sumbangan bagi para peserta dan jika kenyataannya memang seperti yang kami harapkan, mudah-mudahan kami dapat melakukan kegiatan serupa di kemudian hari yang juga dapat memberi manfaat bagi banyak orang. Adapun prakarsa pembentukan ikatan psikoterapi yang ditanggapi positif dari para peserta telah melahirkan suatu kesepakatan bersama di kalangan psikolog untuk membentuk wadah psikoterapi di bawah naungan Himpunan Psikologi Indonesia, dan mudah-mudahan Untar dapat lebih banyak berperan secara nasional dalam salah satu disiplin ilmiah ini.
Sungguh kami merasa bahagia jika kami bisa melakukan sesuatu yang membawa manfaat bagi banyak orang, dan mudah-mudahan sekecil apapun langkah kami, langkah itu bisa turut memberi sumbangsih untuk dunia pendidikan yang kita selenggarakan bersama.
Jakarta, akhir 2003
Redaksi
|